UNIVERSITAS
GUNADARMA
Seiring
dengan semakin padatnya jumlah penduduk di Indonesia, persaingan dalam
memperoleh pekerjaan semakin sulit. Akibatnya banyak masyarakat yang lebih
memilih untuk membuka lapangan pekerjaan sendiri, dalam membuka lapangan
pekerjaan salah satu hal yang diperlukan adalah sebuah keahlian, dan hal lain
yang dibutukkan untuk membuka usaha adalah memperhatikan AMDAL. Sebagai seorang mahasiswa kami
diberikan tugas untuk menganalisa dampak lingkungan dari salah satu usaha kecil
yang berada di masyarakat, yaitu usaha pengelasan.
Pengelasan
(welding) adalah salah salah satu teknik penyambungan logam dengan cara
mencairkan sebagian logam induk dan logam pengisi dengan atau tanpa tekanan dan
dengan atau tanpa logam penambah dan menghasilkan sambungan yang kontinyu.
Dalam melakukan pengelasan tersebut pemakaian APD sangat diperlukan untuk melindungi tubuh dari bahaya yang terjadi saat melakukan pengelasan.
Selain dapat membahayakan jika tidak menggunakan perlengkapan safety, usaha pengelasan juga dapat menimbulkan dampak buruk bagi
lingkungan sekitar jika tidak dapat
ditangani dengan baik.
Beberapa
dampak negative usaha pengelasan
terhadap lingkungan adalah sebagai berikut :
1.
Fume (debu/asap las).
Dalam melakukan pengalasan menggunakan
elektroda, fume merupakan salah satu hal yang membahayakan bagi lingkungan,
karena didalamnya terdapat kandungan karbonmonoksida, karbondioksida, nitrogen
yang apabila terhirup dapat menyebabkan penyakit, cara untuk mengatasi fume
adalah dengan memperbaiki sirkulasi saat melakukan pengelasan, agar asap las
yang dihasilkan saat pengelasan tidak menyebar pada lingkungan sekitar,
2.
Gas.
Pengelasan dengan menggunakan gas asetelin,
juga membahayakan, karena didalam gas tersebut juga terdapat kandungan yang
sama seperti elektroda yang telah di jelaskan sebelumnya dan dapat membahayakan
bagi masyarakat sekitar, selain itu tabung gas las yang tidak dirawat dengan
baik juga dapat menyebabkan ledakan apabila terjadi kebocoran, dan kebakaranya
dapat merembet ke rumah warga sekitar, cara untuk mengatasinya adalah dengan
memperbaiki sirkulasi dan selalu mengecek kondisi peralatan las.
3.
Suara.
Suasana suara bising yang ditimbulkan oleh
pekerja las dapat mengganggu masyarakat yang berada disekitar tempat las
tersebut, untuk megatasinya dapat
membuat struktur bangunan yang dapat menahan suara yang dihasilkan dari pekerja
yang berada di dalam.
4.
Percikan Las.
Pengelas yang sering kali melakukan
pengelasan diluar dapat mengganggu masyarakat karena sering kali percikan yang
di hasilkan mengenai pengendara ataupun pejalan kaki yang melewati tempat
tersebut.
Selain
dampak negative tersebut, usaha
pengelasan juga memiliki dampak positive
bagi masyarakat, yaitu dapat membantu dan menolong masyarakat sekitar, dengan
memperbaiki ataupun membuat berbagai macam peralatan logam yang dibutuhkan oleh
masyarakat.